Warga Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember, mengadukan dugaan pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang ke Bupati Jember. Mereka membawa laporan resmi yang bersifat riset empiris dalam menyoroti keberadaan tambak modern, baik yang berizin maupun ilegal, yang dinilai merusak ekosistem sekitar.
Arif Sukoco adalah satu warga setempat, mengungkapkan, ia sangat menyesal sebab sampai hari ini tidak ada tindakan tegas dari pemerintah. “Kepada bupati baru ini, kedua kalinya kami melapor, sebelumnya sudah sebulan lebih kami berkirim laporan online ke bupati, melalui wadah atau sistem Wadul Guse itu. Tapi sampai sekarang tidak ada tindakan tegas” ujarnya, Senin (29/04/2025).
Dampak pencemaran yang paling dirasakan warga adalah rusaknya lahan pertanian serta perubahan garis pantai akibat sedimentasi limbah tambak. Menurut Arif, limbah dari tambak udang menyebabkan tanah pertanian tidak lagi produktif dan berdampak pada penghidupan petani lokal.
“Maka dari itu, kami berharap persoalan ini segera diselesaikan. Jangan biarkan warga Petani-Nelayan Kepanjen dan Mayangan terus merasakan dampaknya. Sudah puluhan tahun, sekitar duaratus hektar lahan pertanian tidak dapat ditanami akibat keberadaan tambak” tegas Arif.
Sebelumnya, di hari yang sama, Arif yang juga ditemani warga Kepanjen lainnya yaitu Setyoramires juga mendatangi DPRD Jember dengan berkirim surat Tagih Janji kepada DPRD Jember, pasalnya pada satu bulan sebelumnya (19/3/2025) DPRD Jember merekomendasikan menutup Tambak. “Dalam Rapat Dengar Pendapat ada sekitar 8 masyarakat Kepanjen dan Mayangan diundang, hadir pula OPD Terkait dan dari pihak tambak. Hasil dari RDP itu DPRD Jember merekomendasikan untuk menutup tambak.” Ujar Styo.
Setyo mengatakan bahwa masyarakat Kepanjen dan Mayangan begitu menyesal, pemerintah tidak pernah serius dan tegas dalam persoalan yang jelas dampaknya. “Padahal bulan Februari lalu (28/2/2025) DPRD Jember dan OPD terkait melakukan sidak gabungan, hasilnya pun mereka langsung melihat pelanggaran tambak dan dampak-dampak seperti apa yang diadukan masyarakat” Ujar Setyo.
Setyo menegaskan bahwa warga Kepanjen dan Mayangan akan terus mendesak pemerintah “Maka dari itu, sekarang kami datang lagi ke gedung DPRD ini untuk menagih janji” Tegasnya.
Penulis : Suyuthi Azzaki