Warga Kepanjen-Mayangan dan Berbagai Elemen Gelar Aksi Tutup Tambak Udang Pencemar Lingkungan

Problem mengenai Tambak Udang di daerah Pesisir Selatan Jember semakin pelik. Kini ratusan warga Desa Mayangan dan Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan beberapa solidaritas lainnya menggruduk PT DGS yang selama ini diduga mencemari sungai dengan limbah.

Desakan dalam bentuk demonstrasi itu dilakukan langsung di depan gerbang PT DGS di Mayangan Kecamatan Gumukmas, Jumat (09/5/2025) dengan teriakan kekecewaan dan kemarahan warga terhadap PT DGS dan Pemerintah Kabupaten Jember yang tidak pernah tegas.

Misnadi salah satu warga Kepanjen dalam penyampaian orasinya menjelaskan bahwa warga Mayangan dan Kepanjen sudah jenuh dan lelah, pasalnya puluhan tahun sekitar ratusan hektar lahan pertanian tidak dapat ditanami dan jelas ini merugikan. “Perlu diketahui bahwa kami masyarakat kepanjen dan mayangan menuntut segera PT Delta Guna Sukses ditutup karena keberadaannya merugikan kami.”

Sementara itu Arif Sukoco selaku Korlap aksi menyesali pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember. Menurut keterangannya warga sudah berkali-kali berkirim laporan aduan dan melakukan audiensi tapi tidak ada hasil ketegasan “Capek sudah, berkali-kali kami lakukan mengenai pengaduan itu, audiensipun seringkali kami lakukan. Tapi tidak pernah ada hasil”

PC PMII Jember yang juga sejak lama mendampingi warga dalam isu pencemaran dan pelanggaran oleh tambak juga menyesal, pasalnya laporan yang dikirim oleh warga adalah hasil riset empiris dan temuan-temuan pelanggaran di lapangan sekaligus pelanggaran sesuai undang-undang. “Kami juga sudah mengkaji problem ini sudah lama bersama warga, untuk memastikan pendalaman problem ini kami juga berkomunikasi dengan WALHI Jatim dan KIARA Indonesia. Tidak ada yang main-main di lapangan 200 hektar lahan pertanian tidak dapat ditanami dan tambak yang melanggar 100 meter sempadan pantai itu betul adanya” Jelas Alif.

Aksi yang berlangsung sampai menjelang petang itu diguyur oleh hujan. Namun massa aksi tetap berdiri dan terpaksa melakukan sweeping terhadap karyawan untuk keluar dari lokasi tambak dan dilanjut penyegelan dan penutupan paksa tambak udang PT DGS.

Wakil Ketua Kepolisian Resor (Polres) Jember, Kompol Ferry Dharmawan, menjelaskan dihadapan massa aksi sebelum membubarkan diri bahwa tambak ini akan ditutup sampai ada keputusan dari Pemkab Jember. “Insyaalloh saya menjamin tambak ini ditutup” Kata Wakapolres Jember, Ferry. Hingga saat berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari Pemkab dan DPRD Jember terkait aksi penutupan tambak udang PT DGS.

Penulis: N.A Tohirin

 

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *